Tentang Selfie dan Mahluk Narsis :)

‘Selfie’ adalah foto diri yang diambil sendiri, biasanya diambil dengan kamera digital yang dipegang dengan tangan si orang dalam foto atau dengan kamera di telepon. Akhir tahun 2013 lalu kata ini dinobatkan sebagai ‘word of the year’ oleh the Oxford English Dictionary. Sejauh ini masih ada perdebatan apakah Selfie itu bentuk dari narsisme atau sekedar ekspresi diri.

‘Narsis’ adalah kekaguman pada diri sendiri yang bersifat egoistis, istilah tersebut berasal dari mitologi Yunani dimana Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri di air. Ini adalah konsep psikoanalisis yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Meski bisa menjadi destruktif jika berlebihan dan terlalu ekstrim, psikologi populer menganggap bahwa narsisme yang sehat bisa membantu dalam proses penerimaan terhadap diri sendiri dan pencapaian sukses.

Nah, kalau urusan foto-memfoto dengan batasan kabur antara foto diri dan foto pemandangan, berdasarkan pengamatan saya….di antara rombongan turis berbagai negara. Siapakah yang paling heboh foto2x? …. Jawabannya: turis dari Asia, khususnya (dengan segala hormat terhadap orang dari negara ini atau yang ada hubungan dengan negara ini *sambil sungkem*) …. adalah…. turis Jepang 😀

Foto: Turis2x yang berebut untuk mengambil foto dan difoto 🙂

Jika berkunjung ke objek2x wisata langganan turis asing di Oslo seperti ‘Vigeland’s Park’ saat musim panas atau berkunjung ke fjord2x cantik di bagian barat Norwegia hal ini akan terlihat jelas. Suatu saat ketika sedang terdampar menikmati pemandangan di salah satu kota kecil di kaki bukit saya merasa senang menjadi satu2xnya orang Asia di sana. Teryata saya keliru….

Saat berbelok tiba2x terlihat rombongan turis Jepang baru turun dari bus, dan seperti lebah mereka langsung ‘menyerbu’ (entah apa yang diserbu) mengambil foto2x….kiri… kanan… atas… bawah… depan … belakang…. dari segara penjuru mata angin ckckckck….mulai dari mengambil foto pemandangan, foto diri dan kawan2x di rombongannya… sampai2x foto orang yang sedang mengambil foto orang lain pun juga difoto….HEBOH. Saking hebohnya saya sampai terbengong2x dan hanya bisa melongo beberapa saat….

Selain turis Jepang, penampakan dari turis2x asal China juga semakin banyak di kota2x seperti Oslo dan Stockholm…sampai2x T menyebut kata ‘the Asian Invasion’ berkali2x sambil mencolek2x pundak atau menarik2x tangan saya yang terkesan cuek.

Setiap melihat rombongan berwajah Asia hubby akan langsung heboh sendiri: “Feli…Feli… look! Your friends are there…. ‘the Asian Invasion’! ….” Saya biasanya hanya bilang kurang lebih: “Iyeee…..tahu saya….mereka orang Asia, terus kenapa memangnya?… Berisik kamu ah!” *sok cool*

Foto: Pasangan dari India mengambil foto dari berbagai sudut di atas kereta

BAGAIMANA DENGAN TURIS DARI INDONESIA?

Sejauh ini setiap menjadi guide dadakan buat kawan2x atau kolega yang berkunjung ke Norwegia ada satu hal yang harus saya siapkan dengan ekstra: KESABARAN tingkat tinggi. Karena orang Indonesia saat berkunjung ke lokasi baru juga sangat senang berfoto2x…. perjalanan dari hotel ke Royal Palace yang biasanya bisa ditempuh 5 menit pun menjadi 50 menit lebih karena harus berhenti setiap 10 meter untuk ambil foto.

Sebagai penganut prinsip NARSIS itu MANUSIAWI –sepanjang masih dalam batasan wajar dan tidak berlebihan– hal ini tidak terlalu diambil pusing (kan saya juga ehm, kadang… *perhatikan penekanan kata ‘kadang’*… narsis hehe :D). Jadi, saya memberi keleluasaan mereka buat mengekspresikan ke-NARSIS-an dan ke-SELFIE- an yang dimiliki dengan menunjukkan spot2x cantik atau ikutan menjadi tukang foto.

NEKAT DAN NARSIS KADANG BEDA TIPIS

Salah satu momen narsis paling nekat saya alami sekitar 10 tahun yang lalu ketika kampus kami di Belanda kedatangan Princess Maxima (sekarang Queen Maxima sejak sang suami menjadi Raja Belanda belum lama ini). Karena acaranya lumayan resmi maka penjagaan dari body guard juga cukup ketat. Ketika keluar dari ruang komputer, saya melihat rombongan sang putri sedang bercengkerama dengan perwakilan kampus di kantin kampus yang terbuka. Dalam hati saya berpikir: “Hmmmm, boleh juga nih minta foto bareng dengan Sang Putri….kapan lagi kesempatan ini datang?”.

Masih dengan kaus T-Shirt dan tas punggung ala mahasiswa saya mendekat menembus kerumunan. Dengan memasang wajah innocent dan senyum semanis-manisnya saya memberanikan diri MENCOLEK2x pundak Sang Putri sambil bertanya….“PRINCESS….PRINCESS…. MAY I HAVE A PICTURE WITH YOU?”…..

Ajaibnya, Princess Maxima menjawab sambil tersenyum balik: “Sure, why not?”.… sambil melihat ke arah kamera yang dipegang seorang kawan…tiba2x beberapa teman ikut2xan berpose. Well…ternyata, banyak teman2x lain yang sebenarnya juga ingin sekali berfoto bersama beliau tapi terlalu malu dan takut (yaaa….salah sendiri juga…makanya jangan terlalu malu2x…kalau saya sih sudah lewat level malu2x ini….menjadi… terkadang…malu2xin…. hehe 😀 *dengan penekanan pada kata ‘terkadang’ yaaa…)

Duh, ternyata sang princess ini baik dan ramah. Makasih ya Princess….eh… Queen Maxima for making a memorable day for me… 🙂

Foto: The Princess and I…..

ORANG BIASA JADI SELEBRITI

Kembali ke turis dan foto2x… Ada pengalaman unik saat saya dan beberapa kolega dari manca-negara berkunjung ke daerah utara Brazil (dibandingkan kota besar seperti Sao Paulo atau Rio de Janeiro mungkin termasuk ndeso banget deh). Saat berjalan2x di taman botani yang banyak didatangi wisatawan lokal mendadak ada serombongan anak kecil menunjuk2x Anggi, kawan dari Indonesia yang berjilbab dan Ko Ko kawan dari Myanmar yang bersarung dan berpayung unik.

Anak2x tersebut lantas meminta foto bersama dari berbagai sudut dengan dua kawan tadi, ternyata mereka jarang melihat orang berjilbab dan bersarung sodara2x, dan jadilah Anggi dan Ko Ko tadi menjadi pusat perhatian dan selebriti dalam sehari 🙂

Foto: Selebriti dadakan 🙂

Tuh kan…ternyata bukan orang Indonesia saja yang suka foto2x dan narsis loh…. 🙂

….

TABIK